YOGYAKARTA: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menegaskan tengah menyisir sejumlah potensi kreatif di berbagai kampus yang bisa dikembangkan sebagai bekal pemuda berinovasi.
"Peran pemuda ada tiga sebagai kontrol sosial, kekuatan moral, dan agen perubahan maka selain olahraga, kami juga membidangi sektor ekonomi kreatif karena banyak diisi anak-anak muda yang inovatif," ujar Asisten Deputi bidang Peningkatan Kreatifitas Pemuda, Kemenpora RI Djunaedi saat menghadiri festival pemuda kreatif bertajuk Jogjakarya 2019 yang digelar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa petang 24 September.
Dengan ditangani pemuda-pemuda yang kreatif, misalnya kuliner akan menghasilkan menu yang lebih maknyus. Demikian pula dengan karya lain seperti film, kriya, dan IT," ucapnya.
Djunaedi mengatakan pihaknya meyakini kegiatan kreatifitas pemuda yang menuntut inovasi menjadi kunci pengembangan ekonomi kreatif di negeri ini.
"Nilai dari seorang manusia yang berilmu itu terletak pada kreatifitas yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak dalam kemasan kreatifitasnya dan inovasinya," ujarnya.
Dalam Festival Jogjakarya ini menampilkan banyak ragam kreatifitas pemuda Kota Gudeg ini, mulai dari kuliner, musik, fashion, kriya, dan Informasi Teknologi (IT).
Djunaedi menjelaskan pihaknya memilih lokasi di Yogyakarta sebagai salah satu sasaran pengembangan kepemudaaan karena sangat menonjol ekonomi kreatifitasnya.
"Di sini mampu menampilkan karya-karya pemuda Yogyakarta atau boleh dibilang yang muda yang berkarya. Mudah-mudahan kegiatan Jogjakarya ini bisa menginspirasi, mendorong, dan menginovasi teman-teman di Jogja agar berkrya lebih kreatif lagi," ujarnya. (Sal)
"Peran pemuda ada tiga sebagai kontrol sosial, kekuatan moral, dan agen perubahan maka selain olahraga, kami juga membidangi sektor ekonomi kreatif karena banyak diisi anak-anak muda yang inovatif," ujar Asisten Deputi bidang Peningkatan Kreatifitas Pemuda, Kemenpora RI Djunaedi saat menghadiri festival pemuda kreatif bertajuk Jogjakarya 2019 yang digelar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa petang 24 September.
Dengan ditangani pemuda-pemuda yang kreatif, misalnya kuliner akan menghasilkan menu yang lebih maknyus. Demikian pula dengan karya lain seperti film, kriya, dan IT," ucapnya.
Djunaedi mengatakan pihaknya meyakini kegiatan kreatifitas pemuda yang menuntut inovasi menjadi kunci pengembangan ekonomi kreatif di negeri ini.
"Nilai dari seorang manusia yang berilmu itu terletak pada kreatifitas yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak dalam kemasan kreatifitasnya dan inovasinya," ujarnya.
Dalam Festival Jogjakarya ini menampilkan banyak ragam kreatifitas pemuda Kota Gudeg ini, mulai dari kuliner, musik, fashion, kriya, dan Informasi Teknologi (IT).
Djunaedi menjelaskan pihaknya memilih lokasi di Yogyakarta sebagai salah satu sasaran pengembangan kepemudaaan karena sangat menonjol ekonomi kreatifitasnya.
"Di sini mampu menampilkan karya-karya pemuda Yogyakarta atau boleh dibilang yang muda yang berkarya. Mudah-mudahan kegiatan Jogjakarya ini bisa menginspirasi, mendorong, dan menginovasi teman-teman di Jogja agar berkrya lebih kreatif lagi," ujarnya. (Sal)