SUARAKAN.COM : Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak mau momentum liburan akhir tahun 2020 nanti mendongkrak kasus penularan Covid-19 yang lebih tinggi di wilayahnya.
Sebab seperti diketahui, tiap momentum pergantian tahun, Yogya bakal menjadi satu destinasi utama yang dibanjiri wisatawan berbagai daerah.
Dinas Kesehatan DIY pun menyatakan telah mengajukan tambahan tak kurang 250 tenaga kesehatan untuk membantu menghadapi momentum libur akhir tahun pada Desember mendatang.
"Kami sudah ajukan tambahan 251 tenaga kesehatan dan disetujui oleh Kementerian Kesehatan," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Trisno Agung Wibowo.
Trisno menuturkan tambahan tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter spesialis paru, epidemolog, perawat dan radiolog.
Trisno mengungkapkan antisipasi penularan Covid-19 saat momentum libur panjang akhir tahun di DIY sangat penting. Sebab jumlah tertinggi pasien Covid-19 saat ini didominasi usia produktif yang menurutnya juga ada hubungan dengan tingkat mobilisasi.
Juru bicara Gugus Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih mengatakan ketersediaan ruang perawatan di DIY masih mencukupi hingga saat ini.
Berdasar data 25 November, tempat tidur kritikal tersisa 9 dari total 49 sementara non kritikal tersisa 48 dari total 404.
Hanya saja, ujar Berty, lonjakan kasus masih tergolong tinggi. Misalnya tambahan kasus tanggal 25 November 2020 ada sebanyak 150 kasus sehingga total kasus di DIY ada 5.453 kasus. Namun angka kesembuhan (recovery rate) di DIY relatif tinggi dengan prosentase 75,37 persen.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto juga mewanti wanti agar momentum libur panjang akhir tahun diwaspadai dengan tingginya penularan kasus baru.
"Desember tidak hanya momentum libur akhir tahun yang diwaspadai, namun juga ada momentum pilkada serentak," ujar Eko.
Eko mewanti wanti khususnya pada ketersediaan layanan perawatan kesehatan di DIY yang sempat viral di media sosial karena penuh. Dalam unggahan viral itu, seorang dokter menggambarkan situasi sulitnya mencari ruang perawatan dengan ventilator dan meminta masyarakat untuk tidak sakit dulu sementara waktu.
"Sejak wabah terjadi, jumlah tenaga kesehatan tak bertambah dan ruang perawatan terus berkurang karena kasus naik signifikan," ujarnya.
DPRD DIY mendesak pemerintah DIY menggandeng rumah sakit pendidikan dan universitas kedokteran karena sebenarnya banyak yang bisa jadi relawan tenaga kesehatan.