SUARAKAN.COM : Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan jatah vaksin Covid-19 yang akan diterima DIY dari Kementerian Kesehatan hanya sebanyak 2,2 juta.
Padahal jumlah penduduk di DIY sendiri lebih dari 3 juta orang.
"Kami tentu akan berhitung dengan jatah vaksin dan jumlah penduduk itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie Rabu 2 Desember 2020.
Cara yang ditempuh Pemerintah DIY untuk menyeleksi siapa kelompok prioritas yang akan diberi vaksin itu dengan menerapkan tiga kriteria.
Pertama berdasarkan kelompok umur yakni usia 18-59 tahun, kedua tidak memiliki kormobid atau penyakit bawaan, dan ketiga tidak memiliki penyakit infeksi saat akan dilakukan vaksinasi.
"Tiga kriteria ini yang minimal kami pegang (untuk vaksinasi)," ujar Pembajun.
Sebab, kata Pembajun, vaksin yang akan diberikan nanti juga sifatnya masih trial atau percobaan. Sehingga tidak diujikan kepada anak-anak, lanjut usia, maupun punya masalah kesehatan bawaan.
"Karena vaksin ini masih trial sifatnya, harus diujikan pada orang yang sehat, jangan kepada orang yang punya masalah kesehatan nanti bisa jadi masalah baru," ujarnya.
Pembajun menuturkan seleksi berdasarkan kriteria kormobid itu setelah melihat perkembangan Covid di Yogya yang menimpa mereka yang memiliki penyakit bawaan dan yang tidak.
Adanya kormobid seringkali turut meningkatkan bahaya dari Covid-19 itu sendiri dalam bentuk makin tingginya resiko kematian.
Namun Pembajun mengatakan bahwa jatah vaksin sebanyak 2,2 juta untuk DIY itu masih flesibel alias belum data akhir dan masih bisa berubah lagi.
"Bisa jadi dengan perkembangan (kasus yang ada) di Yogya jatah vaksin itu akan ditambah lagi," ujarnya.
Soal rencana pemberian vaksin itu, Pembajun mengatakan saat ini sedang tahap pelatihan vaksinator atau petugas yang akan memberikan vaksin.
"Tapi soal waktu pasti dan jenis vaksinnya kami belum tahu, baru kemungkinan besar pakai Sinovac," ujarnya. (Bill)