SUARAKAN.COM – CV IKAPEKSI Agro Industri mitra binaan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank
yang mengikuti program Coaching Program for New Exporter (CPNE) Jakarta angkatan tahun
2019 berhasil melakukan ekspor perdana untuk produk kecap manis ke Jeddah.
Acara pelepasan ekspor perdana dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2022 dihadiri oleh
Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, Nilla Meiditha, disaksikan langsung oleh Kepala
Kantor Bea Cukai Cikarang Bagus Nugroho Putro Tamtomo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Bekasi Ida Farida, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia
(GAPMMI) Besty Monoarfa dan Tenaga Ahli Free Trade Agreement (FTA) Center Bandung
Ponirin.
Setelah selang tiga tahun mengikuti pelatihan, pendampingan dan program Jasa Konsultasi
lainnya seperti kegiatan business matching yang difasilitasi oleh LPEI dengan buyer asal Jeddah,
Saudi Arabia, CV IKAPEKSI Agro Industri memetik hasil yang baik dengan berhasil melakukan
ekspor perdana sebanyak satu kontainer (berat isi sekitar 22 ton) atau senilai USD37ribu.
Bagi CV IKAPEKSI Agro Industri, keberhasilan ekspor ini merupakan suatu kebanggaan
tersendiri. Berawal dari usaha kecap manis yang didirikan di Kebumen, Jawa Timur ini
merupakan sebagai proyek idealisme. Bagi Nurjannah, pendiri CV IKAPESI Agro Industri, moral
merupakan aspek penting dalam pembuatan produk makanan dan masyarakat perlu diedukasi
tentang makanan sehat. Dari situ lahirlah ide untuk menciptakan produk kecap manis yang sehat.
Dengan berbekal pendidikan Ilmu Gizi Masyarakat yang diperoleh semasa kuliah, Nurjannah
akhirnya memutuskan untuk memulai usahanya pada tahun 2017. Untuk menciptakan produk
kecap manis yang didambakan, ia menggunakan bahan baku berupa kedelai putih yang diambil
dari Yogyakarta dan Bantul sekaligus gula kelapa dari daerah Kebumen.
“Kami memproduksi kecap manis sehat dengan merek Oishii yang menggunakan bahan baku
gula kelapa asli, tidak memakai penguat rasa, pewarna makanan, pengawet makanan serta
menggunakan bahan material yang fresh seperti jahe, serai, dan lengkuas,” jelas Nurjannah.
Berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh LPEI, kini kecap manis Nurjannah bisa
dicicipi oleh kalangan internasional. “Kami berterima kasih kepada LPEI karena telah memberikan
pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan. Selama satu tahu penuh, kami dibekali
pengetahuan tentang ekspor dan diundang mengikuti Trade Expo Indonesia pada tahun 2019,”
ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald Grisanto menyampaikan bahwa
pelepasan ekspor ini merupakan manifestasi upaya LPEI untuk mendorong produk lokal
Indonesia menjadi mendunia. “Kami turut bangga atas pelepasan ekspor yang berhasil dilakukan
oleh CV IKAPEKSI Agro Industri. Ini merupakan realisasi komitmen kami untuk memajukan
ekspor nasional dengan membimbing pelaku usaha menuju pasar global,” kata Gerald.
Kegiatan ekspor perdana ini, lanjut Gerald, diharapkan dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi
pelaku usaha lainnya untuk melakukan ekspor. “Melalui fasilitas dan program unggulan, LPEI
terus mendukung pelaku usaha untuk naik kelas dan berdaya saing yang tangguh guna
menghadapi situasi perdagangan global yang sangat kompetitif,” ujarnya.
Dalam rangka melahirkan eksportir-eksportir baru yang handal, kompeten, dan mumpuni, LPEI
akan menggiatkan program-program Jasa Konsultasi kepada pelaku usaha berorientasi ekspor
melalui Desa Devisa, CPNE, maupun Marketing Handholding. “Kami siap memfasilitasi pelaku
usaha yang ingin meningkatkan kapasitas serta daya saingnya untuk eksis di kancah global,”
pungkas Gerald. (Yan)